TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan konstruksi pelat merah PT Hutama Karya (Persero) berminat ikut dalam tender proyek jembatan Batam - Bintan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2021. Skema proyek ini adalah kerja sama pemerintah dan badan usaha.
"Pada prinsipnya Hutama Karya berminat dan berencana untuk mengikuti proses lelang tersebut dengan menggunakan sistem KPBU di mana perusahaan memiliki kompetensi dan portofolio yang baik dalam pembangunan jembatan bentang panjang," ujar Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan, Jumat, 20 November 2020.
Dalam proses lelang proyek KPBU ini, kata Fauzan, Hutama Karya masih melakukan penjajakan dengan perusahaan lain untuk dapat berpartner dan berkolaborasi.
Hutama Karya juga masih mempertimbangkan beberapa aspek yaitu aspek legal, aspek komersial, aspek teknis dan aspek bisnis, terutama pertimbangan bahwa proyek KPBU tersebut merupakan proyek jangka panjang.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa proyek KPBU jembatan Batam - Bintan (Babin) akan mulai tahapan lelang awal tahun depan.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko D. Heripoerwanto menjelaskan bahwa proyek jembatan yang menghubungkan dua pulau utama di Kepulauan Riau itu belum memasuki proses lelang.
"Saat ini belum proses tahapan lelang. Kami harapkan prakualifikasi proyek Jembatan Batam - Bintan ini bisa dilangsungkan Januari 2021," kata Eko, Selasa, 17 November 2020.
Lebih jauh Eko memaparkan proyek jembatan Batam - Bintan tersebut masuk dalam rencana proyek KPBU tahun anggaran 2021 dari total 13 proyek KPBU kategori jalan dan jembatan.
BISNIS
Baca: Sempat Tertunda karena Pandemi Covid-19, Hutama Karya Lanjutkan Proyek Lawe-Lawe