TEMPO.CO, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) akan melanjutkan proyek pengembangan fasilitas penunjang kilang minyak di Lawe-Lawe setelah sempat terganggu pandemi Covid-19. Perusahaan konstruksi ini akan berfokus menyelesaikan pekerjaan engineering dan melakukan pengadaan material penting.
Per Oktober 2020, perkembangan pengerjaan salah satu mega proyek Hutama Karya ini adalah finalisasi pekerjaan engineering, pengadaan material kritis, dan long lead equipment, serta persiapan konstruksi. Sementara kali ini perusahaan akan berfokus menyelesaikan pekerjaan engineering dan pengadaan material penting seperti onshore dan offshore pipeline 20 inch.
"Untuk memulai konstruksi pada Desember 2020,” kata Direktur Operasi II PT Hutama Karya (Persero), Novias Nurendra, seperti dikutip dalam keterangan pers, Kamis, 19 November 2020.
Novias menjelaskan, target terdekat perusahaan saat ini adalah penyelesaian Transfer Line 20 inch direncanakan untuk selesai pada Juni 2021.
Proyek Lawe-lawe adalah salah satu megaproyek Hutama Karya yang pengerjaannya dimulai sejak Oktober 2019, bekerja-sama dengan China Petroleum Pipeline Engineering, Co. Ltd (CPP).
Proyek Engineering, Procurement Construction (EPC) Lawe-Lawe Facilities RDMP RU V – Balikpapan milik Pertamina ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Proyek itu untuk menambah kapasitas penyimpanan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi RU V - Balikpapan menjadi 360 million barrel steam per day (MBSD).