TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyebut perlunya inovasi dalam pengembangan sektor pangan. Menurut dia, pelaku usaha harus meninggalkan paradigma lama dan menempuh cara baru dengan skala produksi yang lebih besar.
“Semua itu dicapai dengan menjadikan korporasi petani sebagai basis pengembangan sektor pangan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya yang diunggah di setkab.go.id, Rabu, 18 November 2020.
Jokowi menyampaikan pesan ini saat membuka Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-5 Tahun 2020 secara virtual. Pengembangan ini, dia menjelaskan berdampak pada meningkatnya efisiensi proses produksi.
Selanjutnya, menghasilkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, memperbaiki daya dukung lingkungan, dan menyejahterakan para petani.
Dia menilai, pengembangan sektor pangan bukan semata-mata sebagai respons potensi krisis pangan akibat pandemi Covid-19. Pengembangan ini juga sejalan dengan populasi penduduk dunia yang melonjak dan berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan pangan.
Nantinya, Jokowi menuturkan, pengembangan harus mengedepankan nilai tambah pada tahap on-farm ataupun off-farm dan berbasis teknologi modern. Jokowi menganggap, cara ini lebih efisien dan produktif menyejahterakan para petani serta sektor pendukungnya.
"Saya berharap para pengusaha yang tergabung di Kadin (Kamar Dagang dan Industri) menjadi bagian dalam cara-cara baru ini," ucap dia.
Baca: Holding BUMN Pangan Ditargetkan Kelar Tahun Ini, Ada Tahapan Merger