TEMPO.CO, Jakarta - CEO & Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya menyatakan harga pangan yang masih bervariasi di kalangan konsumen dengan margin yang besar antara hulu dan hilir bisa diminimalisir dengan pemanfaatan teknologi. Menurutnya, rantai distribusi panjang menjadi penyebab selisih harga yang diterima petani dan yang harus dibayar konsumen masih cukup besar.
“Harga yang dibayar pembeli hanya sekian persen saja yang dinikmati petani atau nelayan. Ketimpangan ini terjadi karena biaya mahal yang dibayar pembeli hilang di tengkulak yang tidak efisien di rantai pasok sektor pangan, padahal dengan teknologi bisa relatif lebih murah dan bahkan gratis,” kata William dalam Jakarta Food Security Summit ke-5, Rabu, 18 November 2020.
Adopsi teknologi yang masif selama pandemi, lanjut William, bisa menjadi momentum dan kesempatan tersendiri bagi petani dan nelayan. Dengan demikian, petani dan nelayan bisa memperoleh pendapatan yang lebih baik dan konsumen bisa memperoleh harga yang lebih terjangkau.
“Pandemi ini menghadirkan kesempatan besar. Dengan adopsi teknologi, jika sisi hulu bisa berkolaborasi untuk pemerataan akses ke hilir maka lingkaran setan [rantai pasok panjang] bisa kita putus,” ujarnya.
Sektor pangan pun disebutnya bakal menjadi bisnis yang menjanjikan pada masa mendatang karena banyak negara tengah dihadapi oleh risiko krisis pangan seiring bertambahnya populasi.
Dengan keadaan geografis yang mendukung aktivitas pertanian dan melimpahnya sumber daya alam, William mengatakan Indonesia bisa terus memanfaatkan sektor ini sebagai penggerak ekonomi.