TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 4 persen pada Rapat Dewan Gubernur atau RDG 18-19 November 2020 ini.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka dalam jangka pendek ini. Namun penurunan lebih lanjut tidak akan berdampak signifikan pada sisi permintaan kredit.
"BI diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga kebijakan BI7DRR di level 4 persen pada RDG bulan ini meskipun masih terdapat ruang penurunan," katanya kepada Bisnis, Rabu, 18 November 2020.
Josua menjelaskan beberapa faktor yang mendukung penurunan suku bunga, yaitu stabilnya rupiah yang didorong oleh kondisi keseimbangan eskternal dan tingkat inflasi yang rendah.
Pada Oktober 2020, neraca perdagangan tercatat mengalami surplus US$ 3,61miliar, menandakan kebutuhan impor, terutama bahan baku masih cenderung rendah karena kondisi kapasitas produksi yang belum pulih sejak pandemi Covid-19.
Hal ini juga terindikasi dari aktivitas manufaktur Indonesia bulan Oktober yang masih tercatat dalam fase kontraktif. Kapasitas produksi yang belum membaik ini merefleksikan sisi permintaan perekonomian masih lemah.