TEMPO.CO, Jakarta – Staf Khusus Bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Prabunindya Revta Revolusi, mengatakan pemerintah berupaya mengaktifkan kembali wisata petualangan untuk menggerakkan ekonomi di tengah wabah.
Kebijakan ini menyusul tingginya minat wisatawan terhadap pariwisata berbasis alam atau petualangan.
“Pola perjalanan saat ini, wisatawan lebih memilih ke tempat wisata dengan konsep terbuka atau fresh air serta menghindari kerumunan,” ujar Prabu saat dihubungi Tempo, senin petang, 16 November 2020.
Prabu menjelaskan, Kemenparekraf telah melakukan sosialisasi panduan protokol kesehatan, termasuk di destinasi minat khusus berbasis alam. Protokol kesehatan itu meliputi program clean, health, safety, dan environment sustainibility atau CHSE.
Kementerian juga mendukung pemulihan ekonomi di sektor wisata alam dengan penyelenggaraan agenda-agenda virtual, seperti lomba lari bertajuk “running Indoneia archipelago”. “Ini sebagai upaya untuk tetap memberikan awareness dan mempromosikan destinasi wisata yang ada di Tanah Air,” katanya.
Berbagai kegiatan lainnya yang pernah digelar dengan media maya adalah Indonesia Triathlon Series Mandalika 2020, Prambanan Jazz Virtual Festival 2020, wisata virtual Dieng Culture Festival (DCF), Virtual Duathlon Series Toba 2020, dan trip Traval Virtual Heritage. Dengan begitu, Kementerian berharap agenda virtual ini mengajak pelaku usaha memantik gairah wisatawan.