TEMPO.CO, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 mengalami surplus US$ 3,61 miliar. Ini adalah surplus dalam bulan berturut-turut dan tertinggi sepanjang 2020.
"Ini peningkatannya cukup besar," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dalam konferensi pers virtual pada Senin, 16 November 2020.
Surplus pada Oktober 2020 ini didorong oleh kinerja ekspor yang tumbuh dan impor yang turun. Sepanjang bulan tersebut, ekspor terus melanjutkan tren pertumbuhannya mencapai 3,09 persen (month-to-month/mtm). Sebaliknya, impor justru turun lebih dalam yaitu 6,79 persen mtm.
Adapun terakhir, neraca perdagangan mengalami defisit pada April 2020 sebesar US$ 370 juta. Tapi setelah itu, neraca perdagangan kembali berbalik arah menjadi surplus.
Ini dimulai dari Mei 2020 yang surplus US$ 2 miliar, Juni juga surplus US$ 1,25 miliar, Juli surplus US$ 3,24 miliar, Agustus US$ 2,35 miliar, dan September US$ 2,44 miliar.
Jika dikumpulkan dalam 10 bulan di 2020 ini, neraca perdagangan juga mencatat surplus mencapai US$ 17 miliar. Ini adalah nilai surplus tertinggi dalam 10 bulan pertama dibandingkan posisi 2015 sampai 2016.
Baca: BPS: Oktober 2020, Angka Ekspor Naik 3,09 Persen
FAJAR PEBRIANTO