TEMPO.CO, Jakarta - Kasus dugaan pembobolan dana nasabah PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Winda Lunardi atau Winda Earl dan ibunya, Floletta Lizzy Wiguna senilai Rp 22 miliar yang menyita perhatian publik belakangan ini masih ditangani Kepolisian.
Namun kinerja saham Maybank Indonesia atau BNII tak terimbas kasus tersebut. Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, 13 November 2020, saham BNII naik 1,74 persen atau 4 poin menjadi Rp 234 per lembar saham.
Sepanjang hari itu saham BNII bergerak di kisaran Rp 226 - Rp 236. Adapun total transaksi mencapai Rp 1,37 miliar. Sementara kapitalisasi pasar BNII sejumlah Rp 17,81 triliun dengan price to earning ratio (PER) 12,15 kali.
Dalam sebulan terakhir saham BNII naik 4,46 persen, setelah bergerak di kisaran Rp 220 - Rp 238. Jika dilihat sepanjang 2020, saham BNII juga meningkat 13,59 persen.
Sebelumnya diberitakan kasus raibnya dana nasabah yang juga atlet e-sport tersebut telah masuk ke ranah hukum. Bareskrim Polri telah menetapkan Kepala Cabang Maybank Cipulir Jakarta Selatan berinisial AT sebagai tersangka.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso sebelumnya menilai dana nasabah bisa kembali apabila terbukti nasabah tidak bersalah. Namun ia menyebutkan OJK harus sangat berhati-hati memberikan pernyataan mengenai kasus tersebut.