TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 2.500 kilometer jalan tol sampai akhir 2024.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan pihaknya membagi tahapan pembangunan jalan tol di Indonesia menjadi empat.
"Transformasi bisnis jalan tol di Indonesia dimulai dari 1978 sampai 2005 merupakan era inisiasi. Kemudian, masuk periode dua yakni era konsolidasi pada pemerintahan Presiden SBY yaitu KIB Jilid 1 dan Jilid 2. Hasilnya mampu mendorong akselerasi pada era ketiga yaitu periode pertama Presiden Joko Widodo, di mana berhasil mengoperasikan tol sampai 2.000 kilometer (km)," ujarnya, Jumat 13 November 2020.
Selanjutnya, pada era keempat atau 4.0, di mana saat ini merupakan pemerintahan kedua Presiden Jokowi. Pemerintah dan BPJT menargetkan pembangunan tol sepanjang 2.500 km, atau diperkirakan bakal mengoperasikan 4.500 km jalan tol pada akhir 2024.
Danang melanjutkan pemerintah juga sudah merencanakan pengembangan tahap selanjutnya sampai periode 2045 atau pada peringatan 100 tahun Indonesia merdeka, jalan tol yang dioperasikan dipatok sepanjang 18.000 km.
Menurutnya, ada tiga kata kunci dalam pembangunan jalan tol berkelanjutan yang dipegang oleh pemerintah serta disinergikan dengan badan usaha.
"Tiga kata kunci itu menyesuaikan dengan kondisi perkembangan 4.0 yaitu transformasi, inovasi, dan modernisasi," sebut Danang.
Baca: PUPR: Akan Ada Jalur Motor di Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi