TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan perekonomian Indonesia sudah mulai pulih pada periode Juli-September atau kuartal III 2020. Perbaikan itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari kuartal II sebelumnya.
“Kuartal III jadi titik balik, perbaikan ekonomi mulai terlihat sejak triwulan IIII. Ini tentu saja sebagai hasil koordinasi erat pemerintah, BI, OJK, LPS, dan berbagai pihak agar stabiolitas makro ekonomi dan sistem keuangan terjaga,” ujar Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Kamis, 12 November 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III mengalami kontraksi atau minus 3,49 persen. Namun kontraksi ini lebih tipis dari yang terjadi pada kuartal II, yaitu mencapai minus 5,32 persen.
Perry menjelaskan, pemulihan ekonomi didorong oleh faktor eksternal dan internal. Di sisi eksternal, perbaikan terlihat dari meningkatnya volume perdagangan dan komoditas di pasar keuangan global. Beberapa negara seperti Cina telah mencatatkan pertumbuhan positifnya. Pada saat yang sama, ketidakpastian pasar pun menurun karena meredamnya tensi geopolitik dan risiko gelombang penyebaran Covid-19.
Indikator risiko ketidakpastian global secara siginfikan menurun setelah pemilihan presiden Amerika Serikat selesai digelar. Perry menjelaskan terdapat pelbagai perbaikan yang berkaitan dengan aliran modal asing ke emerging market, harga obligasi dan saham, serta tekanan untuk negara berkembangan termasuk Indonesia yang sedikit mereda meski ketidakpastiannya berlanjut.
Baca Juga: