TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk Sudjono mengatakan seiring dengan berjalannya aktivitas masyarakat di era new normal, perseroan meningkatkan kembali layanan pembiayaan untuk semua lini produk mulai kuartal III 2020.
Dengan aktivitas ekonomi yang telah berangsur pulih, kata dia, penyaluran pembiayaan mulai merambat naik di beberapa daerah dan rasio pembiayaan bermasalah sudah terkendali dengan berbagai inisiatif yang dijalankan Perusahaan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Restrukturisasi pembiayaan melandai semenjak masyarakat mulai kembali berkegiatan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 November 2020. BFI Finance telah memberikan kelonggaran kredit kepada para konsumen yang keadaan keuangannya terdampak Covid-19 mulai April hingga Agustus 2020.
Saat ini, nilai piutang yang direstrukturisasi mencapai 35,5 persen dari total piutang pembiayaan yang dikelola per 30 September 2020. Tipe restrukturisasi yang paling banyak adalah perpanjangan tenor sebanyak 68 persen dengan kelonggaran pembayaran pokok di awal.
Sudjono berharap konsumen yang telah memperoleh relaksasi pembiayaan tersebut dapat memperbaiki kondisi keuangannya dan beradaptasi dengan kondisi normal baru saat ini.
Di saat bersamaan, perusahaan juga telah mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menyalurkan subsidi bunga dari pemerintah kepada lebih dari 69 ribu konsumen. Besar subsidi bunga yang telah disalurkan adalah sebesar lebih dari Rp 67 miliar kepada konsumen BFI Finance yang memenuhi kriteria subsidi dari pemerintah.
Hingga September 2020, BFI Finance membukukan piutang pembiayaan bersih senilai Rp 13,52 triliun. Komposisi piutang pembiayaan yang dikelola sebesar 71,2 persen didominasi oleh pembiayaan mobil bekas. Sementara itu, komposisi piutang pembiayaan lainnya terdiri dari alat berat dan mesin 14,3 persen, motor bekas 9,9 persen, serta diikuti oleh mobil baru, property-backed financing (PBF), dan syariah 4,6 persen.
CAESAR AKBAR