Hingga saat ini, lini bisnis asuransi harta benda dan kendaraan bermotor belum pulih karena penjualan kedua komoditas itu masih tersendat. Kedua lini bisnis itu mencakup lebih dari 50 persen portofolio asuransi umum, sehingga kinerja industri tertekan dan harus menjadi perhatian.
Menurut Dody, perusahaan asuransi umum perlu melakukan konsolidasi agar kinerja keuangannya dapat lebih baik, solvent, dan arus kasnya terkendali.
Isu arus kas menjadi perhatian saat pandemi Covid-19 pertama menghantam Indonesia pada Maret 2020, karena terdapat risiko peningkatan klaim dan penundaan pembayaran premi dari dunia usaha.
"Ke depan diharapkan industri harus juga mempertahankan prudent underwriting dan inovasi produk asuransi," ujar Dody.
Baca: Muluskan Program Penyelamatan, Jiwasraya Mutakhirkan Data Pemegang Polis