TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia atau AAUI menilai bahwa perusahaan-perusahaan asuransi perlu meninjau ulang portofolio bisnisnya dengan mempertahankan bisnis yang baik dan mengurangi yang tidak optimal karena dampak pandemi virus corona masih membayangi dunia usaha.
Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menjelaskan bahwa pertumbuhan bisnis asuransi kerugian dipicu oleh hidupnya kegiatan ekonomi. Dalam kondisi resesi, aktivitas ekonomi masih sangat terhambat meskipun sudah terdapat perbaikan pada kuartal III/2020, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
"Periode pandemi Covid-19 ini memaksa perusahaan asuransi umum untuk meninjau ulang portfolio bisnisnya, dengan tujuan mempertahankan bisnis yang baik dan mengurangi yang jelek," ujar Dody kepada Bisnis, Rabu 11 November 2020.
Menurut Dody, industri dengan terpaksa harus meninjau ulang portofolio bisnisnya agar dapat menjaga kinerja.
Berkaca dari kinerja kuartal II/2020, lini-lini bisnis utama masih mengalami kontraksi dan lini bisnis lain menunjukkan tekanan cukup berat, seperti kenaikan klaim tanpa naiknya premi.