TEMPO.CO, Jakarta - Kemajuan riset vaksin BioNTech dan Pfizer disambut positif pelaku pasar keuangan di seluruh dunia. Sejumlah indeks saham dan nilai tukar rupiah mengalami penguatan. Namun euforia ini diperkirakan tak bertahan lama.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menyatakan vaksin BioNTech dan Pfizer masih dalam tahap uji klinis tahap 3. Pemerintah Amerika Serikat perlu memberikan izin penggunaan terbatas sebelum anti virus dapat digunakan lebih banyak orang. "Setelah dapat izin penggunaan, vaksin juga butuh waktu untuk bisa tersedia dalam jumlah besar," katanya kepada Tempo, Rabu 11 November 2020.
Selain itu, pengembang menggunakan teknologi messenger RNA untuk melawan virus. Distribusi vaksin jenis ini membutuhkan fasilitas pendingin hingga -70 derajat Celcius. Rantai dingin untuk mengirim vaksin akan menjadi tantangan tersendiri.
Hans menuturkan, pasar juga sudah mengalami kenaikan cukup tinggi sebelumnya. Hasil sementara pemilihan Presiden Amerika Serikat yang menunjukkan kemenangan Joe Biden disambut positif juga oleh pelaku pasar sejak pekan lalu. Setelah itu, penguatan pasar saham maupun nilai tukar sejumlah mata uang lanjut menguat.
Pada 9 November lalu, BioNTech dan Pfizer mengumumkan kemanjuran vaksin mereka lebih dari 90 persen. Perusahaan menguji sekitar 43 ribu relawan dan kurang dari 10 persen di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Usai pengumuman itu indeks S&P 500 ditutup meningkat 1,17 persen. Indeks Nasdaq yang didominasi perusahaan teknologi pun sempat meningkat meski berakhir ditutup turun 1,5 persen hari itu.