TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra Ramson Siagian mengkritik paparan sejumlah calon anggota Dewan Energi Nasional (DEN) saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Ramson meminta paparan calon anggota DEN lebih membumi.
“Saya lihat pokok-pokok pikirannya bagus. Cuma kadang-kadang tidak membumi,” ujar Ramson di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 11 November 2020.
Dia mencontohkan paparan calon anggota DEN soal strategi dalam mencadangkan batubara dan gas untuk jangka panjang. Strategi ini dianggap tidak selaras dengan undang-undang mineral dan batubara (minerba) yang di dalamnya justru mendorong ekspor komoditas energi.
Di lain sisi, Ramson juga menyoroti langkah DEN untuk meningkatkan komposisi energi baru terbarukan hingga 23 persen pada 2025. Rencana ini dianggap tidak realistis dan hanya di atas kertas.
Musababnya, kata Ramson, pembangkit listrik sampai sekarang masih didominasi oleh energi fosil dengan komposisi mencapai 56 persen. Ramson meminta calon anggota DEN menekankan titik berat paparan pada analisis dan langkah-langkah selanjutnya yang bisa diusulkan kepada pemerintah. “Pemerintah saja sekarang business as usual, apalagi DEN,” ucapnya.
Sebanyak 16 calon anggota DEN mengikuti fit and proper test sejak Selasa, 10 November 2020. Uji kelayakan dihelat selama dua hari.
Enam belas calon yang lolos mengikuti uji kelayakan adalah Agus Puji Prasetyono, Taufik, Musri, dan Supriyadi dari kalangan akademikus. Kemudian Satya Widya Yudha, Abadi Poernomo, Herman Darnel Ibrahim, dan Agus Pramono dari kalangan industri.
Selanjutnya, Daryatmo Mardianto, Eri Purnomohadi, Dina Nurul Fitria, dan Ibrahim Hasyim dari kalangan konsumen. Lantas, Andhika Prastawa dan As Natio Lasman dari bidang teknologi; serta Yusra Khan dan Surono dari bidang lingkungan hidup. Pelaksanaan uji kelayakan ini mengacu pada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi.
Dalam paparannya, calon anggota DEN inkumben, Herman Darnel Ibrahim, mengatakan pihaknya menyusun sejumlah langkah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Misalnya menetapkan cadangan strategis nasional dan mengalokasikan cadangan batu bara. Kemudian, melakukan kegiatan eksplorasi penemuan sumber daya energi batu bara, minyak, dan gas alam baru.
“Kami juga akan mengupayakan pengurangan eksport batu bara dan gas alam dengan menetapkan prioritas penggunaan batu bara ke depan untuk penyediaan listrik,” kata Herman.
Baca: Chatib Basri Minta Pemerintah Berhenti Subsidi Energi Fosil