TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan hasil survei pengguna internet periode 2019 hingga kuartal II 2020. Hasilnya, jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami kenaikan dan sudah mencapai 73,7 persen dari jumlah penduduk atau setara 196,7 juta orang.
"Survei ini menggambarkan ada kenaikan jumlah pengguna internet Indonesia sebesar 8,9 persen atau setara 25,5 juta pengguna di medio tahun ini," Ketua Umum APJII Jamalul Izza dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 9 November 2020.
Ia menyebut kenaikan ini disebabkan sejumlah faktor lain. Salah satunya, infrastruktur internet cepat yang semakin merata dengan Palapa Ring.
Lalu, transformasi digital semakin masif akibat pembelajaran online dan work form home akibat pandemi. Selain itu, kenaikan didorong program-program APJII seperti Desa Internet Mandiri yang didukung sekitar 500 anggota asosiasi.
Jamal mengatakan pengguna internet di Pulau Jawa masih berkontribusi terbesar yaitu 56,4 persen. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang 55,7 persen. "Karena pembangunan infrastruktur internet di Jawa terus berkembang sehingga penggunanya juga bertumbuh," kata Jamal.
Lalu, kedua terbesar yaitu Pulau Sumatera dengan 22,1 persen. Kemudian disusul dengan Pulau Sulawesi 7 persen, Kalimantan dengan 6,3 persen, Bali-Nusa Tenggara 5,2 persen, dan terendah yaitu Maluku-Papua sebesar 3 persen.
Temuan terakhir, APJII juga mencatat penetrasi internet di beberapa kota tumbuh lebih tinggi dari rata-rat nasional. Di antaranya yaitu DKI Jakarta 85 persen penduduk; Bandung 82,5 persen; dan Surabaya 83 persen. "Bahkan Serang di Banten jumlah penetrasi tembus 100 persen," kata Jamal.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Survei APJII: Hanya 7 Persen Pengguna Internet Punya Wifi di Rumah