TEMPO.CO, Jakarta –PT Sarinah (Persero) akan langsung membuka toko bebas bea atau duty free shop setelah holding company atau induk usaha BUMN pariwisata dan penerbangan terbentuk. Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan rencana ini ditargetkan terealisasi pada 2021.
“Dengan holding, Sarinah dapat berperan sebagai retail management & duty free shop operator,” ujar Fetty saat dihubungi pada Ahad, 8 November 2020.
Toko duty free milik Sarinah rencananya akan ada di tiga lokasi, yakni Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, dan gerai perseroan di MH Thamrin Jakarta. Fetty belum mendetailkan rencana investasi untuk toko tersebut.
Ihwal holding BUMN, Fetty memastikan bahwa upaya yang dilakukan Kementerian BUMN untuk menggabungkan perusahaan-perusahaan pelat merah yang bergerak dalam lini yang sama bisa membuka peluang bisnis lebih luas pada masa mendatang. “Perusahaan bisa membuka toko-toko retail lainnya,” katanya.
Fetty berharap holding BUMN bisa memberikan efek yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi nasional. “Baik sekali untuk menggerakkan daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi,” ucapnya.
Holding BUMN pariwisata dan penerbangan akan melibatkan enam perusahaan pelat merah dan anak-anak usahanya. Keenam perusahaan itu adalah PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC). Adapun PT Survai Udara Penas ditunjuk sebagai induk holding.
Rencana holding pariwisata terangkum dalam dokumen paparan dan diskusi karyawan yang disosialisasikan sejak Oktober 2020. Berdasarkan paparan tersebut, rencana holding akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah setoran modal dari enam perusahaan yang akan dilakukan pada kuartal IV 2020.
Kemudian tahap kedua berupa restrukturisasi portofolio yang akan berlangsung pada 2021 hingga 2022. Nantinya akan terbentuk empat klaster dalam holding pariwisata dan penerbangan.
Klaster pertama, yakni bandara, akan beranggotakan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Kemudian yang kedua ialah klaster penerbangan yang meliputi Garuda Indonesia dan Pelita Air Service.
Klaster selanjutnya, yaitu klaster manajemen perjalanan yang bakal beranggotakan ITDC, TWC, Inna Hotel & Resorts, Aerowisata, dan Garuda Indonesia Holiday France. Keempat, klaster servis aviasi dan logistik berisi Gapura Angkasa, Angkasa Pura Solusi, GMF AerAsia, Garuda Indonesia Kargo, Angkasa Pura Kargo, Aero Express, Angkasa Pura Supports, Aerofood ACS, dan Sarinah.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LARISSA HUDA