Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences Raymond R. Tjandrawinata membenarkan banyak fasilitas kesehatan di dalam negeri yang belum menggunakan produk omai. Padahal, dari sisi industri, perusahaannya sudah mengembangkan obat berbahan baku herbal sejak 2005.
“Kendalanya adalah dokter belum mengenal,” katanya. Ia pun mendukung keinginan Bambang untuk memasukkan omai ke daftar obat JKN. “Dengan begitu, kami yakin importasi bisa dikurangi. Efeknya domino dari petani sampai dokter,” ucapnya.
Direktur Pelayanan Kefarmasian Ditjen Farmalkes Kementerian Kesehatan Dita Novianti Sugandi mengatakan Kementerian tengah mempertimbangkan kemungkinan evaluasi terhadap beleid yang berlaku. “Kami sedang mempertimbangkan apakah harus mengubah aturan atau membuat bentuk lain yang bisa mengakomodasi kebutuhan,” ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA