TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI Tulus Abadi meminta pemerintah memasang tarif promo lebih dulu untuk pengoperasian Jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Ruas Tol Permai). Permintaan ini menanggapi rencana pengenaan tarif reguler bagi jalan bebas hambatan sepanjang 131 kilometer tersebut.
“Sebaiknya menggunakan tarif promo terlebih dulu, minimal untuk satu bulan ke depan,” tutur Tulus dalam keterangannya, Jumat, 6 November 2020.
Tarif tol promo, tutur Tulus, diberlakukan agar masyarakat tak terlampau kaget. Sebab, sejak beroperasi secara fungsional pada September lalu, pemerintah masih menggratiskan tarif jalan tol.
Selain itu, Tulus menyoroti tingginya euforia pengguna jalan dan indikasi syok budaya yang berimbas buruk bagi keselamatan pengendara. Tulus merincikan, sepanjang September hingga Oktober 2020, telah terjadi sembilan kali kecelakaan fatal yang menyebabkan empat orang tewas.
Dia pun meminta pihak kontraktor jalan, yakni PT Hutama Karya (Persero), memerhatikan aspek keamanan dan keselamatan. “Manajemen seharusnya melakukan sosialisasi secara masif sebelum tol tersebut diberlakukan, misalnya terkait cara aman berkendara di dalam jalan tol,” tuturnya.