Di Mahaka Radio, kata Adrian, para penyiar sudah dilatih untuk menyampaikan informasi layaknya mengobrol sesama teman. "Jadi radio diuntungkan sebenarnya, walau makin harus ditekankan sisi humanisnya," kata dia.
Pendekatan ini bukanlah tanpa dasar. Adrian mengutip survei dari lembaga riset pasar ternama, Nielsen, yang dipublikasikan pada 3 Maret 2020. Survei ini bertajuk "Radio is Comfort Food as Media Consumption Rises amid Covid-19 Pandemic."
Survei dilakukan secara online di Amerika Serikat, terhadap 1000 orang berumur 18 tahun ke atas selama tiga hari, dari 20 sampai 22 Maret 2020. Kesimpulan utama yang mereka catat adalah 83 persen konsumen semakin sering mendengarkan radio di masa pandemi, dibandingkan sebelumnya.
Nielsen juga mencatat sebanyak 53 persen responden merasa mendapatkan informasi lebih ketika mendengarkan penyiar radio favorit mereka. Sebanyak 46 persen menjadi dapat info, toko mana yang sedang buka dan bisa didatangi untuk berbelanja.
Selanjutnya, 46 persen merasa terhubung dengan komunitas mereka, 44 persen merasa lebih ramai dan tidak kesepian, 40 persen merasa stresnya berkurang. Terakhir, 37 persen merasa kekhawatirannya di masa pandemi Covid-19 berkurang dengan mendengarkan penyiaran radio favorit mereka tersebut.
Baca: Erick Thohir Jelaskan Soal Kerja Sama Mahaka Grup dengan Garuda