TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sepanjang triwulan III 2020 realisasi investasi di Pulau Jawa menurun 12 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, realisasi investasi di Jawa hanya Rp 98,6 triliun atau 47,2 persen.
Realisasi penanaman modal di Pulau Jawa pun kalah dengan luar Jawa. Menurut catatan yang sama, realisasi investasi di luar Pulau Jawa mendominasi dengan total modal Rp 110,4 triliun atau 52,8 persen.
Angka ini meningkat 17,9 persen dibandingkan dengan periode triwulan yang sama pada 2019. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (Dalaks) Imam Soejedi mengatakan BKPM memang tengah mendorong pemerataan realisasi investasi ke luar Jawa.
“Lebih besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa kali ini merupakan pertama kali sejak data realisasi investasi triwulan IV 2016 lalu," katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa petang, 3 November 2020.
Merinci data realisasi investasi triwulan III, salah satu lokasi di luar Jawa yang potensial menjadi daya tarik bagi penanaman modal asing atau PMA adalah Maluku Utara. Provinsi ini menempati peringkat ketiga dengan nilai realisasi investasi modal asing sebesar US$ 0,8 miliar atau 10,8 persen.
Sedangkan provinsi di luar Jawa yang menjadi lokasi paling diminati investor ialah Riau dengan nilai penanaman modal Rp 13,0 triliun. Angka tersebut setara dengan 6,2 persen dari total capaian realisasi investasi pada triwulan III 2020.