Di samping melakukan isolasi di Tanah Air, jemaah juga mesti dikarantina di Saudi selama tiga hari pasca kedatangannya. Setelah itu, baru lah para jemaah melaksanakan ibadah umrah di Mekah atau Madinah.
Adapun hotel yang digunakan para jemaah juga harus disesuaikan. Kalau dalam situasi normal jemaah boleh menginap di hotel mana pun, sekarang harus di hotel bintang empat dan bintang lima.
"Bahkan hasil terakhir kami meninjau di lapangan, hanya bintang 5 yang bisa memberikan pelayanan. Karena semua konsumsi, khususnya saat karantina harus diantar ke masing-masing kamar tiga kali sehari. Kalau hotelnya tidak bintang lima akan sulit sekali untuk melayani jemaah dengan baik," tutur Firman.
Terakhir, kenaikan biaya juga disebabkan okupansi bus yang hanya bisa 50 persen dari total kapasitas, atau hanya 20-23 orang saja. "Jadi biayanya akan naik. Lalu di setiap bus harus ada Muthawif dan ini dari orang Saudi Arabia, biayanya berbeda dan menambah biaya," kata dia.
Sebelumnya, Indonesia memberangkatkan jamaah umrah pertamanya ke Arab Saudi sejak pembatasan karena pandemi Covid-19, kemarin, Ahad, 1 November 2020. Para jamaah tiba dengan wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.