TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mengumumkan laju inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,07 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender pada Januari hingga Oktober 2020 tercatat 0,95 persen dan inflasi tahunan 1,44 persen.
"Berdasarkan kelompok pengeluaran, penyebab utama inflasi pada bulan Oktober ini adalah adanya kenaikan harga cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Senin, 2 November 2020.
Sementara itu, menurut komponennya, inflasi pada Oktober ini terutama didorong harga yang bergejolak, karena adanya kenaikan untuk beberapa komoditas seperti cabai merah dan bawang merah.
Suhariyanto mengatakan inflasi terjadi setelah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi. Kendati mengalami inflasi, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angkanya tergolong rendah. Sebab, pada Oktober 2019 inflasi tahunan tercatat 3,13 persen.
Suhariyanto mengatakan inflasi terjadi pada enam kelompok pengeluaran. Sementara lima kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada kategori makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29 persen.
Angka tersebut disusul penyediaan makanan, minuman, dan restoran sebesar 0,19 persen, dan kelompok kesehatan 0,15 persen. Sementara, deflasi terjadi pada kelompok perumahan; kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok transportasi, informasi, dan komunikasi; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.