TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Jumat, 30 Oktober 2020, dimulai dari rencana BPJS Kesehatan membekukan kepesertaan jika data NIK tak lengkap. Selain itu ada juga tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sudah mencairkan anggaran susbsidi gaji Rp 14,88 triliun ke rekening Kemnaker.
Ada pula soal cerita dari korban keluarga penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh pada dua tahun lalu, juga tentang rencana pemerintah kembali membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi tahun 2021. Terakhir soal strategi wisata eksklusif ini diperkirakan tak akan efektif mendorong pariwisata berkualitas yang menjadi target pemerintah.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. 1 November, BPJS Kesehatan Akan Bekukan Kepesertaan Jika Data Ini Belum Terisi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan akan melakukan pemeriksaan kelengkapan data dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat atau JKN-KIS. Pada Minggu 1 November 2020, peserta yang belum lengkap datanya akan dinonaktifkan sementara waktu.
Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf menjelaskan bahwa pemeriksaan itu akan dilakukan kepada segmen peserta Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN) yang tidak memiliki kelengkapan data Nomor Induk Kependudukan (NIK). Badan itu pun akan melakukan Program Registrasi Ulang (GILANG).
"Bagi peserta JKN-KIS PPU PN yang datanya belum terisi NIK, status kepesertaannya akan dinonaktifkan sementara, pada saat dicek status kepesertaannya mulai tanggal 1 November 2020 akan muncul notifikasi untuk melakukan registrasi ulang," ujar Iqbal dalam keterangan resmi yang diperoleh Bisnis pada Jumat 30 Oktober 2020.
Baca lebih lengkap tentang BPJS Kesehatan di sini.