TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga konsumen (IHK) pada Oktober 2020 diperkirakan akan mengalami inflasi tipis setelah tiga bulan sebelumnya berturut-turut mencatatkan deflasi.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada Oktober 2020 sebesar 0,06 persen secara bulanan month-to-month (mtm). Secara tahunan, inflasi Oktober 2020 akan sebesar 1,44 persen year-on-year (yoy).
"Inflasi Oktober didorong oleh kenaikan inflasi harga bergejolak terindikasi serta inflasi harga yang diatur pemerintah," katanya kepada Bisnis, Jumat 30 Oktober 2020.
Sementara itu, inflasi inti pada Oktober 2020 diperkirakan sebesar 1,82 persen yoy, yang dipengaruhi oleh mulai meningkatnya permintaan masyarakat.
Meski demikian, inflasi inti masih tertahan oleh mulai stabilnya inflasi pendidikan dibandingkan September lalu dan penurunan harga emas yang sebesar 2 persen mtm.
Senada, Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memproyeksikan pada Oktober 2020 akan terjadi inflasi sebesar 0,05 persen mtm atau 1,4 persen yoy.