TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Permata Tbk sedang mempertahankan kinerja keuangan akhir triwulan III 2020, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19 dan ketidakpastiaan ekonomi global.
“Bank Permata mempertahankan pembukuan laba usaha, kualitas aset yang tetap terkendali, menjaga likuiditas secara optimal dan posisi permodalan yang sangat kuat,” ujar Direktur Utama PermataBank Ridha D.M. Wirakusumah, dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 oktober 2020.
Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp 2,6 triliun, tumbuh 20,4 persen year-on-year (yoy). Dengan dukungan Bangkok Bank Public Company Limited sebagai pemegang saham pengendali yang baru, perseroan optimistis akan membukukan pertumbuhan bisnis.
Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan operasional sebelum pencadangan 20,4 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama dikontribusikan baik oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 8,6 persen dan pendapatan non-bunga sebesar 9,0 persen yoy.
Pencapaian ini diikuti dengan perbaikan rasio marjin bunga (Net Income Margin atau NIM) menjadi 4,4 persen, meningkat dari 4,2 persen di periode yang sama tahun lalu.