TEMPO.CO, Jakarta - Libur panjang pekan ini mendongkrak perjalanan wisata. Penjualan tiket sejumlah moda transportasi dan okupansi hotel di beberapa daerah tercatat meningkat.
Wakil Ketua sekaligus Kepala Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Travel Agent Indonesia, Anton Sumarli, menyatakan kenaikan perjalanan wisata ini salah satunya didukung stimulus pemerintah untuk menurunkan harga tiket. Kementerian Perhubungan membebaskan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di 13 bandara mulai 23 Oktober hingga 31 Desember 2o2o. "Dampaknya harga tiket turun sekitar Rp 200-250 ribu," ujarnya kepada Tempo, Rabu 28 Oktober 2020.
Anton mengatakan penurunan harga tiket menarik banyak minat masyarakat. Dia mencontohkan, kuota perjalanan udara dari Jakarta ke Bali pada 28-29 Oktober habis dipesan. Selain Pulau Dewata, perjalanan banyak dilakukan ke Yogyakarta dan Surabaya.
Menurut Anton, tingkat okupansi hotel di destinasi populer, termasuk ketiga daerah di atas ikut meningkat. "Kalau dari laporan kemarin hotel, ada kenaikan okupansi 70-80 persen," tuturnya. Bisnis rental kendaraan juga menikmati kenaikan permintaan.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Maulana Yusran, menyatakan belum menerima data lengkap okupansi hotel selama libur panjang ini. Namun dia memperkirakan kenaikan okupansi akan terjadi di destinasi favorit seperti Yogyakarta dan Bali.