Padahal, ANTM mencatatkan penurunan pendapatan 26,55 persen dari kuartal III/2019 sebesar Rp24,55 triliun menjadi sebesar Rp18,03 triliun pada kuartal III/2020.
ANTM tampak berhasil menekan beberapa beban, salah satunya beban penjualan dan pemasaran yang sebelumnya sebesar Rp1 triliun pada kuartal III/2019, menjadi hanya sebesar Rp341,1 miliar pada kuartal III/2020.
Adapun, komoditas emas masih menjadi kontributor terbesar penjualan perseroan dengan kontribusi 72 persen terhadap total penjualan atau sebesar Rp12,98 triliun.
Pada periode Juli hingga September, ANTM mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari komoditas emas hingga 170 persen sebesar Rp6,58 triliun dibandingkan dengan nilai penjualan tiga bulan sebelumnya sebesar Rp2,43 triliun.
Pertumbuhan nilai penjualan itu sejalan dengan peningkatan volume penjualan emas pada kuartal III/2020.