TEMPO.CO, Jakarta - Istri Panglima TNI Nanny Hadi Tjahjanto membeberkan soal latar belakang didirikannya marketplace Ladara. Ketua Umum Dharma Pertiwi ini berharap, toko online yang baru diluncurkan pada Rabu pekan lalu, 21 Oktober 2020, tersebut, bisa mendukung dan menyalurkan hasil karya UMKM milik keluarga besar TNI dan masyarakat Indonesia serta menjangkau pasar yang lebih luas.
"Dengan begitu, ekonomi mandiri bisa tercipta dan rasa bangga atas buatan Indonesia juga tumbuh," kata Nanny dalam wawancara khusus dengan Tempo, Senin, 26 Oktober 2020.
Nanny menjelaskan, ide awalnya membangun situs ladara.id muncul saat digelar Gebyar Karya Pertiwi pada tahun 2018 silam. "Awalnya ingin mewujudkan ketahanan keluarga. Selama ini pendapatan keluarga TNI hanya ada di tanggal 1, tidak ada lagi tambahan. Padahal kebutuhan keluarga tak kenal tanggal," ujarnya.
Kebutuhan rumah tangga pun, menurut Nanny, tak hanya berkutat soal makanan, tapi juga terkait pendidikan dan yang lainnya. Para istri yang siap sedia mendampingi suami pun harus tetap bisa produktif. "Caranya dengan menyalurkan hobi dan produk-produknya yang bagus bisa dipasarkan lewat e-commerce ke seluruh penjuru Indonesia."
Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, kata Nanny, sekuat-kuatnya UMKM berjualan offline, tak jarang yang memprihatinkan. Oleh karena itu Ladara hadir agar bisa menjadi wadah menyalurkan produk UMKM tersebut.
Adapun nama Ladara dipilih, kata Nanny, bukan karena ingin mirip dengan marketplace yang sudah terkenal sebelumnya. "Ini hanya singkatan dari laut, darat, udara karena menggambarkan kesatuan TNI," ucapnya. "Saya malah baru tau ada yang namanya Lazada belakangan."
Marketing and Finance Manager Ladara Debby Hariyandi menyebutkan hingga kini sudah ada 250 UMKM bergabung dan sebanyak 1.259 produk yang dijual di marketplace tersebut. "Harapannya ada 10 ribu user dan 10 ribu produk di akhir tahun. Kalau tercapai, sudah sangat luar biasa," katanya.