Dalam akta perusahaan KWE, saham perseroan digenggam oleh PT Prima Mandiri Logistic dengan 1.250 lembar saham dan PT Agro Tekno Nusantara dengan 1.250 lembar saham. Akta itu mencatatkan nama Heri Pranyoto sebagai direktur, Wibhianto Papan sebagai komisaris utama, dan Wirdhana Papan sebagai komisaris.
Merujuk pada akta yang sama, putra sulung Setya Novanto, Rheza Herwindo, pernah menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan itu. Sujono, orang yang kerap mewakili urusan bisnis Setya Novanto, juga pernah duduk sebagai direktur.
Baik Sujono maupun Rheza sempat tercatat sebagai pemegang saham Prima Logistic dengan komposisi masing-masing 13.500 lembar dan 1.500 lembar saham. Namun dua tahun lalu, nama Rheza dan Sujono hilang dari akta perusahaan KWE. Saat dihubungi Koran Tempo pada Senin petang, 26 Oktober, Sujono tidak memberikan respons.
Tempo juga menghubungi manajemen KWE melalui perwakilan korporasi, Lydia Sunaryo. Namun, pesan pendek Tempo belum memperoleh jawaban hingga berita ditulis.
Kemudian dalam akta perusahaan SKL, izin usaha diberikan pada 17 Desember 2015. David Makes yang menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata tercatat sebagai pemegang saham. Sahamnya berjumlah 143 lembar. David juga menduduki posisi sebagai komisaris.
David adalah adik pengusaha perhotelan dan restoran, Yosua Makes. Di badah grup Plataran, keduanya mendirikan resor mewah seperti Plataran Canggu, Ubud, Borobudur, hingga Komodo.
Di samping itu, saham KSL juga digenggam PT Catur Anugerah Sejahtera dengan kepemilikan 395 lembar. Nama Lili Indarti tercatat sebagai direktur. Upaya konfirmasi Tempo melalui sejumlah pejabat di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tidak membuahkan hasil.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio meminta Tempo menghubungi Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo. Direktur Utama BOP Labuan Bajo Shana Fatina mengatakan pemerintah mengutamakan kelestarian dan keseimbangan ekosistem dalam melaksanakan pembangunan. “Dan semuanya sudah melalui prosedur dan kajian yang mendalam,” tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS
Baca: Kendaraan Berat Diduga Masuk Habitat Komodo, Forum Pariwisata Boikot Labuan Bajo