TEMPO.CO, Jakarta - Investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, justru mampu mendulang cuan besar dari fluktuasi pergerakan harga komoditas yang turut mempengaruhi saham di sektor tersebut.
Lo Kheng Hong (LKH) buka-bukaan soal alasannya menyukai saham-saham komoditas. Sejumlah nama emiten disebut mulai dari PT Timah Tbk. (TINS), PT Indika Energy Tbk. (INDY), hingga PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP).
Pria yang mendapat julukan Warren Buffet Indonesia itu mengisahkan bahwa harga komoditas berfluktuasi. Dia mencontohkan pergerakan harga batu bara yang kadang berada di level US$100 namun bisa turun ke level US$50.
“Tetapi harga batu bara yang turun jadi US$50 suatu hari bisa mental lagi ke US$100. Jadi, saya membeli batu bara ketika lagi bad times, lagi murah,” ujarnya dikutip dari sebuah seminar virtual yang berlangsung akhir pekan lalu.
Pak Lo, sapaan akrabnya, membeli saham komoditas kemudian disimpan. Hal itu dengan keyakinan harga akan kembali dan menjualnya ketika harga saham perusahaan terkait sudah naik tinggi.