Guna mengawal keberlangsungan kegiatan usaha hulu migas, SKK Migas mencanangkan 4 (empat) strategi untuk mendukung long term plan (LTP), yaitu Improving Existing Asset Value, Resource to Production (R to P), Enhanced Oil Recovery (EOR), dan eksplorasi.
Hingga September 2020 telah berhasil diselesaikan survei seismik 2D di open area sepanjang 25.150 kilometer (KM) dan di wilayah kerja aktif sepanjang 1.779 KM sehingga total saat ini mencapai 26.929 KM.
"Kami menunggu pemrosesan data hasil eksplorasi hingga hasil evaluasi bawah permukaan, apakah terdapat area terbuka yang layak ditindaklanjuti dengan melakukan pengeboran eksplorasi guna mencari sumber-sumber migas baru dalam dua hingga tiga tahun ke depan," kata SKK Migas Dwi Soetjipto.
Selain itu, sepanjang 2020 telah dilakukan 11 pemboran sumur eksplorasi dengan sukses rasio mencapai 55 persen. Juga dilaksanakan pemboran sumur dengan target big fish-giant sebanyak 6 sumur wildcat dengan 2 sumur mengkonfirmasi penemuan.
Dwi menambahkan, SKK Migas tetap memprioritaskan kegiatan-kegiatan untuk menemukan cadangan migas baru. Hal ini sejalan untuk mencapai visi produksi minyak 1 juta BOPD dan 12.000 MMSCFD gas di tahun 2030.