TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja hulu minyak dan gas bumi (migas) menunjukkan perkembangan positif melalui pencapaian target lifting (produksi siap jual) migas di kuartal III 2020, berdasarkan laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Migas (SKK Migas).
Realisasi lifting minyak Indonesia mencapai 100,2 persen atau 706,2 ribu barel minyak per hari (BOPD) dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sebesar 705 BOPD.
"Ini merupakan kabar positif sektor migas di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang menekan harga minyak dunia dan kegiatan operasional di lapangan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Sabtu 24 Oktober 2020.
Menurut Agung, upaya ini tak lepas dari kerja keras SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas untuk terus menggenjot kegiatan eksplorasi. "Kami apresiasi upaya SKK Migas yang telah memberikan masukan kepada para kontraktor migas dalam perencanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta mengatur neraca keuangannya," ungkapnya.
Hingga September 2020, tercatat lifting migas sebesar 1.689 ribu barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD) dengan rincian lifting minyak sebesar 706,2 BOPD dan lifting (salur) gas sebesar 5.502 juta standar kubik per hari (MMSCFD) atau 99,3 persen dari target APBN-P yakni 5.556 MMSCFD.