“Dibutuhkan komitmen dan kerja sama seluruh stakeholder pariwisata termasuk pemerintah daerah dan pengelola usaha pariwisata penerima dana hibah untuk memastikan bahwa dana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tepat guna,” ujar Angela.
Angela Tanoesoedibjo juga menegaskan kembali bahwa sektor pariwisata perlu ditekankan pada pengalaman konsumen dan tidak cukup hanya dengan janji keamanan dan keselamatan serta protokol kesehatan.
Sektor ini harus mampu membuktikan bahwa Indonesia adalah destinasi yang bersih, sehat, dan aman untuk dikunjungi, serta tidak menjadi penyebab terbentuknya klaster baru penyebaran Covid-19.
“Jika kita bisa memanfaatkan hibah pariwisata 3,3 triliun ini, untuk menguatkan protokol kesehatan dilengkapi dengan sertifikasi I do care, saya yakin kepercayaan publik akan meningkat. Dan Jika masyarakat yakin bahwa hotel, restoran, dan destinasi wisata yang mereka kunjungi menerapkan protokol kesehatan, mereka akan merasa aman dan pastinya konsumsi meningkat,” kata dia.