Walhasil pada 26 Agustus 2020, Yandra mendatangi kantor cabang Bumiputera di Jariwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Di sana, berulah Yandra diberi tahu bahwa klaim akan cair Februari 2020. "Oke saya masih sabar," kata dia.
Tapi lewat dari Februari 2020, uang tak kunjung diterima. Sejak saat itu, Yandra terus menunggu kejelasan dari Bumiputera. Terakhir, Ia mendatangi kantor cabang pada 15 September 2020. Masih sama, di sana Yandra melaporkan lagi uangnya yang belum masuk.
Hingga akhirnya pada 21 Oktober 2020, Yandra dan para nasabah lainnya turun berdemo ke Kantor Bumiputera. Kondisinya beragam, ada yang sudah habis kontrak seperti Yandra, hingga ada juga keluarga dari nasabah yang sudah meninggal, tapi klaimnya belum kunjung cair.
Direktur Utama Bumiputera Faizal Karim bersedia menemui perwakilan nasabah, Fien Mangiri. Kepada Faizal, Fien menyampaikan daftar 284 nasabah yang ada di kelompoknya, yang menunggu pencairan klaim. Totalnya sekitar Rp9 miliar.
"Beliau (Fiazal) mengusahakan dan berjanji akan membayar klaim dengan dana cadangan, mungkin November 2020 akan cair," kata Fien. Uangnya, kata Fien, berasal dari dana cadangan perusahaan yang sudah ada sebesar Rp100 miliar.