TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal I 2020 lebih banyak terjadi di pulau Jawa. Berdasarkan data BKPM, aliran investasi dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), menunjukkan posisi 3 besar ditempati Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
“Dari papan kompetisi ini, kita bisa melihat aliran investasi dalam rangka PMDN dan Penanaman Modal Asing (PMA) itu justru lebih banyak di pulau Jawa. Di luar pulau Jawa itu Riau di posisi 4,” kata Deputi Bidang Penanaman Modal BKPM, Yuliot Tanjung dalam webinar Katadata, Kamis, 22 Oktober 2020. Adapun untuk PMDN, DKI Jakarta berada di peringkat kelima setelah Riau.
Adapun berdasarkan PMA, kata dia, DKI Jakarta berada pada posisi pertama diikuti Jawa Barat dan Maluku Utara. Khusus Maluku Utara, BKPM berusaha mendorong aliran investasi pada sektor hilirisasi nikel. “Kita melihat ada potensi di daerah bersangkutan,” katanya.
BKPM berharap dengan adanya kegiatan investasi, perkembangan ekonomi di Maluku Utara dapat lebih baik.
BKPM memiliki strategi untuk mendorong laju aliran investasi di daerah yang tergolong investasinya rendah. Strategi tersebut, kata Yuliot, yaitu dengan meningkatkan kualitas investasi sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu indikator investasi yang berkualitas adalah dengan adanya pemerataan ke seluruh daerah. Berbagai insentif sudah diberikan untuk daerah dan bidang usaha tertentu.
Dia mengatakan langkah pemberian insentif BPKM tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2019 di mana pemerintah dan daerah juga dimungkinkan untuk memberikan fasilitas investasi. “Diharapkan dengan diberikannya fasilitas, aliran investasi dapat meningkat dengan signifikan,” ujarnya.
GABRIEL ANIN I KODRAT