TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan dengan selesainya pembangunan Jembatan Teluk Kendari, akan terjadi peningkatan konektivitas masyarakat di Sulawesi Tenggara, khususnya untuk menyeberangi Teluk Kendari.
"Bagi masyarakat Kota Lama yang berpergian ke Kecamatan Poasia, yang biasanya menyeberangi Teluk Kendari menggunakan feri dan memutari teluk hingga 20 kilometer dengan waktu tempuh 30-40 menit sekarang hanya perlu waktu 5 menit," kata Presiden di Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 22 Oktober 2020.
Presiden menyampaikan hal itu saat meresmikan Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1.349 meter dengan lebar 20 meter yang dibangun selama 5 tahun dengan membutuhkan biaya Rp 804 miliar.
"Kelancaran konektivitas dan akses ini akan membuat mobilitas jasa dan manusia semakin efisien dengan demikian daya saing akan semakin meningkat sehingga Sulawesi Tenggara khususnya Kendari akan menjadi semakin menarik untuk pengembangan usaha baru," kata Presiden.
Jembatan tersebut, menurut Presiden, akan mendukung pengembangan kawasan Konawe dan pelabuhan Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port dan pemukiman baru sehingga memunculkan sentra-sentra ekonomi baru di Kendari dan Sulawesi Tenggara.
"Dalam berbagai kesempatan saya selalu sampaikan infrastruktur yang kita bangun, jalan tol, bandara, pelabuhan harus memberikan nilai tambah yakni terintegrasi dengan kawasan-kawasan pertanian, kawasan pelabuhan dan terintegrasi dengan kawasan-kawasan industri yang sudah ada sehingga memberikan daya ungkit ke produktivitas dan daya saing," kata Presiden.