Selain itu, bus listrik tersebut diketahui lebih memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan bus bertenaga diesel umumnya. Dua keunggulan bus listrik itu adalah lebih irit dan pemeliharaannya lebih efisien.
E-INOBUS memiliki panjang 8,1 meter dan lebar sekitar 2 meter dengan kapasitas 16 penumpang. Untuk pengisian daya, diperlukan waktu selama 3-4 jam dengan jarak tempuh sekali charging atau pengisian daya mencapai 200 kilometer.
Tingkat kebisingan pada bus listrik tersebut juga jauh lebih baik, yakni rata–rata sebesar 71 dB. Sedangkan bus tenaga diesel rata–rata kebisingannya sebesar 85 dB. "Tingkat kecepatan maksimal bus ini mencapai 90 kilometer per jam. Dan tentu saja lebih hemat bahan bakar hingga 58 persen dibandingkan bus diesel," kata Budi.
Klaim hemat bakar ini didapat ketika pemakaian listrik E-INOBUS dari hasil uji lintas dalam kota dan luar kota (tol) dengan total jarak 122 kilometer. Budi berharap E-INOBUS dapat diterima pasar sehingga bisa diproduksi massal dan memenuhi kebutuhan transportasi publik.
ANTARA
Baca: Moeldoko Sebut Perum PPD Pesan 130 Unit Bus Listrik PT MAB