TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan sejumlah strategi pemerintah dalam menghadapi terus menipisnya cadangan minyak di dalam negeri.
Arifin menyebutkan, turunnya cadangan minyak yang memicu semakin tingginya ketergantungan akan impor BBM, harus dikurangi. Pasalnya, impor BBM menyebabkan neraca perdagangan membengkak.
“Pemerintah serius untuk mengurangi impor BBM dengan peningkatan biodiesel dan penambahan kapasitas kilang baru,” tutur Arifin saat menjadi pembicara kunci dalam acara Tempo Energy Day pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Arifin menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki kapasitas sumber energi sebesar 70,96 gigawatt. Dari kapasitas energi tersebut, 35,36 persen energi berasal dari batu bara; 19,36 persen berasal dari gas bumi; 34,38 persen dari minyak bumi; dan energi baru terbatukan alias EBT sebesar 10,9 persen.
Dari kapasitas tersebut, Arifin mengatakan kapasitas EBT akan dimaksimalkan mencapai 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2050. Bauran pemanfaatan EBT akan menekan ketergantungan negara pada impor BBM.