TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 60-an nasabah atau pemegang polis PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 hari ini bertemu dengan direktur utama perusahaan, Faizal Karim. Kepada Faizal, mereka menuntut pembayaran klaim sebesar Rp 9 miliar untuk 284 nasabah yang ada di kelompok mereka. Klaim itu tak kunjung dicairkan oleh Bumiputera sejak tahun lalu.
"Beliau (Faizal) mengusahakan dan berjanji akan membayar klaim dengan dana cadangan, mungkin November 2020 akan cair," kata perwakilan nasabah, Fien Mangiri, selepas bertemu dengan Faizal di lantai 5, Kantor Pusat Bumiputera, di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020.
Sebelumnya, Bumiputera diketahui memiliki tunggakan klaim senilai Rp 5,3 triliun saat memasuki 2020. Jumlah tersebut diperkirakan akan menggelembung hingga Rp 9,6 triliun pada akhir tahun ini, dengan catatan perkiraan itu belum memperhitungkan dampak pandemi Covid-19.
Rata-rata klaim yang belum cair ini mencapai puluhan juta dan digunakan biaya pendidikan anak mereka. Sebab, sebagian besar polis yang dimiliki adalah asuransi pendidikan seperti produk Asuransi Beasiswa Terencana.
Fien tak sendirian bertemu dengan Faizal, tapi juga dengan empat perwakilan nasabah lainnya. Sementara di luar kantor Bumiputera, puluhan nasabah lain melakukan demo dan meneriakkan orasi, "Balikin uang kami!"
Kepada Fien dan empat perwakilan lain, Faizal pun mengatakan sudah ada dana cadangan Rp 100 miliar untuk membayar klaim. Tak hanya 284 nama di kelompoknya Fien, tapi juga nasabah lainnya.
Walau hanya disampaikan secara lisan oleh Faizal, Fien berharap komitmen tersebut benar-benar ditepati. "Dikit dong (Rp 9 miliar), gak sebanding dengan asetnya, atau dana cadangan yang Rp 100 miliar," kata dia.
Baca: Kisah Nasabah Asuransi Bumiputera Pontang-panting Cari Cara Biayai Sekolah Anak