TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah berupaya mempercepat jangkauan listrik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pada 2021, dia menyebut, pemerintah akan menjamah 433 desa yang sampai saat ini belum teraliri listrik.
“Pemerintah berkewajiban menyediakan energi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. ESDM masih punya pekerjaan rumah dengan PLN (PT Perusahaan Listrik Negara) untuk melistriki seluruh desa, terutama 3T dan akan dilakukan tahun depn,” ujar Arifin saat mengisi acara Tempo Energy Day pada Selasa, 21 Oktober 2020.
Baca Juga:
Pemerintah mengupayakan distribusi listrik ke daerah melalui berbagai strategi. Misalnya penambahan pembangkit listrik hingga pembangunan mini grid.
Untuk memenuhi besarnya kebutuhan listrik dalam negeri, Arifin mengatakan, pemerintah akan memanfaatkan sumber energi yang ada di Tanah Air. Ia mengakui saat ini pemanfaatan energi masih mengandalkan sumber fosil dan impor.
Ketergantungan impor cukup besar untuk, terutama bagi konsumsi rumah tangga. Ketergantungan terhadap impor, menurut dia, membuat neraca perdagangan listrik menganga lebar. “Ini menjadi tantangan berat. Bila tidak memanfaatkan sumber dari dalam negeri, neraca perdagangan tidak seimbang,” kata Arifin.
Pemanfaatan pun akan difokuskan pada potensi sumber energi baru terbarukan yang totalnya mencapai 400 gigawatt. Dari angka tersebut, Menteri Arifin mengatakan Indonesia baru memanfaatkan 2,5 persen atau 10 gigawatt.
Tempo Energy Day digelar selama dua hari mulai 21 Oktober hingga 22 Oktober 2020. Acara diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber di bidang pemerintahan, BUMN, praktisi, hingga pengamat yang terbagi atas dua sesi setiap harinya. Pada hari kedua esok, Tempo Energy Day akan menghadirkan Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Pemerintah Finalisasi Aturan Tarif Energi Baru Terbarukan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA