TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edwin Nurhadi mengatakan lembaganya tengah mendorong percepatan inklusi keuangan ke Indonesia timur serta daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Secara umum, barat dan tengah percepatan (inkulsi keuangannya sudah kelihatan. Jadi wilayah timur perlu menjadi fokus kami,” tutur Edwin dalam dialog industri bertajuk “Teknologi untuk Meningkatkan Keuangan di Tengah Pandemi” yang digelar Tempo, Selasa, 20 Oktober 2020.
Edwin menjelaskan, OJK telah menyusun sejumlah program untuk menjangkau akses inklusi keuangan ke daerah-daerah sasaran. Salah satunya melalui Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai yang digalakkan selama beberapa waktu terakhir.
Lembaga keuangan negara ini pun memiliki 197 tim percepatan keuangan daerah. Tim ini bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri di seluruh wilayah, bukan hanya daerah dengan ekosistem keuangan digital yang sudah terbentuk.
Di sisi lain, OJK juga memperkuat sinergi serta komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi hambatan saat mendorong percepatan inklusi keuangan. Meski demikian, ia mengakui masih ada sejumlah tantangan yang berkaitan dengan infrastruktur. Misalnya akses jaringan dan ketersediaan listrik yang perlu diperkuat.