TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan Indonesia Financial Group alias IFG membentuk IFG Life untuk melengkapi dan memperkuat ekosistem perseroan. IFG Life, yang sebelumnya disebut untuk menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya, akan bergerak di bisnis asuransi.
"Kami optimistis, hadirnya IFG Life dapat mendobrak pasar asuransi nasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di bidang proteksi jiwa, kesehatan, serta dana pensiun, dan termasuk melakukan migrasi portofolio Jiwasraya yang telah selesai direstrukturisasi (oleh pihak Jiwasraya)," ujar Direktur Bisnis IFG Patro Pander Silitonga dalam keterangan tertulis, Selasa, 20 Oktober 2020.
Patro mengatakan pasar asuransi jiwa di Indonesia sangat besar. Total aset industri asuransi per Juli 2020 senilai Rp 703 triliun atau setara dengan 4 persen terhadap Produk Domestik Bruto. Namun demikian, segmen ini masih didominasi oleh perusahaan asuransi internasional.
"Oleh karena itu, IFG Life akan berfokus pada tiga lini bisnis utama, yaitu layanan proteksi, baik untuk asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, serta program DPLK yang bertujuan untuk menyiapkan dana pada saat peserta pensiun," kata Patro.
Sebelumnya, IFG Life disebut dibentuk untuk menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya. "Desember, izinnya kami harapkan bisa keluar dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI Robertus Billitea dalam konferensi pers di Jakarta, Ahad, 4 Oktober 2020. BPUI kini sudah berubah nama menjadi IFG.
Pembentukan IFG Life berkenaan dengan langkah pemerintah yang memutuskan untuk menyelamatkan Jiwasraya dengan suntikan dana Rp 22 triliun dengan skema bail in. Artinya, tidak langsung ke Jiwasraya, tapi lewat BPUI.