Upaya meningkatkan sistem keamanan digital tak tunggal dilakukan pemerintah maupun industri. Di level masyarakat, langkah-langkah untuk meningkatkan proteksi data pun menjadi bagian penting. Peneliti Center for Digital Society atau CfDS Universitas Gadjah Mada, Tony Seno Hartono, mengatakan ada lima cara yang bisa dilakukan masyarakat agar data maupun aset digitalnya aman. “Pertama, gunakan sandi yang sulit ditebak,” ujarnya.
Tony menyarankan, password tidak berisi kombinasi tanggal lahir atau angka dan huruf lainnya yang berhubungan dengan identitas pribadi yang diketahui oleh orang lain. Musababnya, pelaku kejahatan dapat menggunakan aplikasi penebak sandi atau dictionary yang bisa digunakan untuk membobol data.
Masyarakat juga diminta tak khawatir memasang sandi yang rumit. Saat ini, sejumlah perusahaan aplikasi telah menyediakan layanan penyimpan sandi yang bisa dimanfaatkan pengguna untuk mengingat password.
Kedua, Tony menyarankan masyarakat memiliki pengamanan tambahan yang bisa melindungi data seumpama terjadi masalah pada sandi. Pengamanan itu berupa back up yang dapat diakses melalui surat elektronik atau verifikasi SMS.
Ilustrasi Password. Kredit: the Register
Dengan perangkat keamanan ini, orang lain yang akan mencoba membobol akun keuangan pribadi akan terekam oleh sistem. “Jadi sistem itu akan memberi tahu kita kalau ada orang yang mau mencoba masuk,” tuturnya.
Langkah ketiga, masyarakat terus memperbarui informasi mengenai modus-modus penipuan digital. Keempat, masyarakat diminta selalu waspada terhadap pesan yang masuk lewat penggunaan kalimat.
Tony menjelaskan, pada umumnya pelaku penipuan menggunakan kata-kata fantastis untuk mengelabui sasarannya. Dia pun menyarankan masyarakat tidak mudah percaya terhadap hal tersebut. Kelima, masyarakat diminta terus memverifikasi informasi yang masuk ke perangkat. “Percayalah pada sumber berita resmi,” katanya. Ia berharap, dengan sejumlah tips yang dibeberkannya bisa makin menutup rapat celah munculnya kasus-kasus kejahatan siber di masa datang.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Kominfo: Tak Ada Celah Sembunyi Bagi Pelaku Kejahatan Siber