Adapun Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengklaim bahwa Kartu Prakerja merupakan salah satu program yang paling diminati oleh masyarakat. "Coba bayangkan, sampai saat ini ada 33 juta orang yang mendaftar menjadi peserta Kartu Prakerja. Betapa besar kebutuhan lapangan kerja saat ini," katanya seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menyayangkan kuota total program ini sebesar 5,6 juta masih sangat minim. "Apalagi mengingat banyaknya jumlah pekerja informal. Kuota ini juga timpang bila dibandingkan dengan subsidi lain yang tinggi meski urgensinya rendah," ucapnya.
Ketimpangan yang dimaksud Timboel ini tampak bila dibandingkan program subsidi gaji pemerintah. Kuota untuk jenis bantuan ini hampir 3 kali lipat bila dibandingkan kuota keseluruhan program Kartu Prakerja.
"Padahal Kartu Prakerja ini yang harusnya diprioritaskan karena penerimanya adalah mereka korban PHK dan pekerja informal yang tidak ada di data BPJS," kata Timboel.
BISNIS
Baca: Pendaftaran Gelombang 10 Resmi Ditutup, Ini 5 Fakta Penyaluran Kartu Prakerja