TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah hari ini ditutup melemah di level Rp 14.698 per terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah itu melemah 8 poin atau 0,05 persen dari sesi sebelumnya.
Rupiah melemah kompak bersama dengan won yang terkoreksi 4,06 poin. Namun sejumlah mata uang Asia mampu menguat pada akhir pekan ini.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, rupiah ditutup melemah tipis meski sempat koreksi cukup dalam 40 poin pada pembukaan perdagangan. Sejumlah faktor eksternal dan internal mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah akhir pekan ini.
“Dalam perdagangan pekan depan, mata uang rupiah kemungkinan akan dibuka melemah walaupun sesi akhir ditutup menguat sebesar 5 poin - 40 poin di level Rp 14.690 -Rp 14.730,” kata Ibrahim seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 16 Oktober 2020.
Adapun faktor internal yang menyebabkan rupiah terkulai adalah demonstrasi mahasiswa di Istana Merdeka pada hari ini. Demo itu menyuarakan penolakan terhadap Undang Undang (UU) Cipta Kerja. Sementara faktor eksternal yang mempengaruhi kurs rupiah adalah melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Indeks harga saham gabungan atau IHSG juga parkir di zona merah pada akhir perdagangan hari ini karena melemah tipis 0,03 persen atau 1,74 poin ke level 5.103,41. IHSG dibuka pada level 5.111 dan hanya sebentar bertahan di zona hijau hingga menyentuh level tertinggi 5.115,56.
Sejak pertengahan sesi I hingga penutupan sesi II, IHSG bergerak di zona merah dan sempat menyentuh level terendah 5.067,59.
Meski begitu, sebanyak 7 dari 10 indeks sektoral berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 2,89 persen. Di sisi lain, sektor finansial melemah paling tajam, mencapai 0,67 persen.
Sebanyak 179 saham ditutup menguat, 228 saham melemah, dan 166 saham stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp 5.954,63 triliun.
BISNIS
Baca: Gubernur BI Sebut Kurs Rupiah Rp 14.700 per USD Masih Undervalued, Apa Artinya?