TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Pertemuan tersebut membahas banyak hal, salah satunya mengenai kerja sama perdagangan Indonesia dan Inggris.
Retno mengatakan telah menyampaikan kekhawatirannya ihwal rencana Inggris melakukan uji tuntas alias due diligence untuk beberapa komoditas pertanian. Komoditas yang dimaksud antara lain kelapa sawit, kopi, kayu, dan produk kayu.
"Saya sampaikan kebijakan seperti ini menjadi hambatan non-tarif ekspor Indonesia ke Inggris," ujar Retno dalam konferensi pers daring, Rabu malam, 14 Oktober 2020.
Untuk itu, Retno menyarankan agar pemerintah dua negara duduk bersama dan membahas kemungkinan pembuatan mutual recognition dari kebijakan yang dimiliki masing-masing negara mengenai keberlanjutan rantai pasok.
Retno mengatakan Inggris sejauh ini adalah mitra dagang keempat terbesar Indonesia di Eropa dan peringkat pertama perdagangan kayu dari Eropa. Di samping itu, Inggris juga merupakan salah satu mitra investasi terbesar dari Eropa.
Selain membahas mengenai perdagangan, Retno mengatakan pertemuan tersebut telah menghasilkan kesepakatan bahwa dua negara akan mempererat kerja sama bilateral dan multilateral di tengah tantangan pandemi Covid-19. "Sebagai sesama anggota dewan keamanan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa, kami juga sepakat mengedepankan multilateralisme dan sepakat memperkuat kerja sama pengelolaan Covid-19," ujar Retno.
Baca: Menlu Retno Sebut 3 Perusahaan Inggris Berminat Investasi di Sektor Energi
