TEMPO.CO, Jakarta – Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO) resmi mencabut kepesertaan 310.212 orang untuk kelompok penerima bantuan Kartu Prakerja gelombang satu hingga tujuh. Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengatakan para peserta tersebut gugur lantaran tidak memenuhi ketentuan.
“Kepesertaan dicabut karena mereka tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan lolos seleksi program Kartu Prakerja,” ujar Louisa saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Oktober 2020.
Pencabutan status kepesertaan diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020. Sementara itu, anggaran yang semestinya digelontorkan untuk 310.212 peserta dikembalikan ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) melalui Kementerian Keuangan.
Saat ini, PMO telah mengembalikan dana sebesar Rp 1,1 triliun. Deputi Bidang Koordinator Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan ada kemungkinan sisa dana dari peserta yang gugur dimanfaatkan untuk membuka pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 11. “Kami masih menunggu apakah uang itu bisa dikembalikan lagi untuk membuka gelombang 11,” ucapnya.
Sejauh ini, pemerintah telah membuka sepuluh gelombang pendaftaran Kartu Prakerja yang digelar bertahap sejak April hingga September 2020. Peserta penerima manfaat Kartu Prakerja memperoleh insentif senilai Rp 3,55 juta. Dari jumlah stimulus itu, sebanyak Rp 2,4 juta akan diberikan dalam bentuk bantuan tunai ke rekening bank atau dompet digital masing-masing peserta secara bertahap dalam empat bulan atau Rp 600 ribu per bulan.
Sedangkan Rp 1 juta lainnya wajib dimanfaatkan untuk pelatihan online dan Rp 150 ribu diberikan setelah peserta mengisi tiga kali survei. Sebelum menerima bantuan tunai, peserta harus menyelesaikan pelatihan online.
Pemerintah menargetkan jumlah penerima manfaat Kartu Prakerja hingga akhir 2020 sebanyak 5,6 juta orang. Berdasarkan data teranyar per 14 Oktober 2020, jumlah peserta yang terjaring telah memenuhi kuota maksimal.
Adapun dari 5,6 juta peserta, sampai saat ini sebanyak 5,19 juta orang sudah memilih pelatihan. Sedangkan 4,77 juta orang sudah menyelesaikan kursus dan 4,5 juta di antaranya telah memperoleh insentif tunai.
Baca juga: Pemerintah Klaim 123 Ribu Orang Tak Lagi Menganggur karena Kartu Prakerja
FRANCISCA CHRISTY ROSANA