TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa lima perusahaan swasta sudah siap memproduksi vaksin Merah Putih, vaksin Covid-19 buatan Indonesia. Kelima perusahaan tersebut telah berkomunikasi secara intensif dengan pemerintah terkait rencana produksi vaksin.
“Sudah ada Kalbe Farma (PT Kalbe Farma), Sanbe Farma (PT Sanbe Farma), Biotek (PT Biotek Farmasi Indonesia), Tempo Scan (PT Tempo Scan Pacific Tbk), dan Daewang (Daewoong Pharmaceutical Co),” ujar Bambang Brodjonegoro dalam Live Instagram Tempo, Senin, 12 Oktober 2020.
Bambang menjelaskan, saat ini terdapat enam kandidat vaksin Covid-19 yang tengah diteliti oleh sejumlah lembaga dan perguruan tinggi. Kandidat pertama diuji oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Selanjutnya, kandidat kedua diuji oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ketiga oleh Institut Teknologi Bandung, keempat oleh Universitas Airlangga, kelima oleh Universitas Indonesia, dan keenam oleh Universtigas Gadjah Mada.
Pada kuartal pertama 2021, kandidat bibit vaksin yang diteliti oleh Eijkman dan UI akan siap diproses untuk uji klinis tahap pertama. Bila pengujian tak menemui kendala, kedua lembaga akan meneruskan ke proses uji kedua dan ketiga pada kuartal ketiga 2021. “Setelah itu bisa diproduksi dan diedarkan secara massal,” tuturnya.
Bambang menjelaskan, produksi vaksin Merah Putih tidak hanya akan difokuskan di PT Bio Farma sebagai perusahaan pelat merah. Sebab, Bio Farma memiliki keterbasan kapasitas produksi, yakni sekitar 250 juta dosis per tahun. Sementara itu, Indonesia setidaknya membutuhkan 540 juta dosis vaksin bagi sekitar 270 juta penduduk.