TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Rudy Mas'ud meminta PT Pertamina (Persero) tetap menjaga produksi bahan bakar minyak atau BBM jenis avtur. Produksi BBM untuk angkutan pesawat ini harus terus dijaga, kata Rudy, meskipun kondisi sektor penerbangan nasional saat ini masih terdampak pandemi Covid-19.
"Pertamina mesti siapkan juga storage tank, supaya bisa menampung produksi avtur ini cukup untuk tetap bisa dijaga produksinya," kata Rudy dalam keterangan tertulis, Ahad, 11 Oktober 2020.
Rudy menjelaskan, pandemi telah memukul hampir semua sektor, tak terkecuali industri penerbangan. Salah satu dampaknya adalah terjadinya penurunan jumlah penerbangan, baik maskapai domestik maupun internasional, yang turut berimbas pada permintaan avtur.
Meski itu, menurut Rudy, perusahaan migas nasional itu diminta tetap mengantisipasi jika pandemi Covid-19 mulai membaik dan sektor penerbangan nasional juga bisa kembali pulih seperti sediakala. Ketika hal itu terjadi, Pertamina diharapkan bisa segera memenuhi kebutuhan BBM seperti avtur.
Akibat dari menurunnya permintaan avtur termasuk produk-produk lainnya, menurut Rudy, Pertamina mengalami kerugian yang cukup signifikan.
Sebelumnya Pertamina menyebutkan permintaan avtur nasional dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir turun hingga 48 persen. Bahkan, permintaan avtur untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta anjlok mencapai 58 persen, di mana konsumsi avtur bandara ini mencapai 35 persen dibandingkan bandara-bandara domestik lainnya.
Penurunan permintaan itu dinilai diakibatkan adanya pandemi Covid-19. Walaupun ada penurunan permintaan avtur dan pengurangan kapasitas operasi, Pertamina memastikan akan kembali memaksimalkan produksinya jika tingkat permintaan kembali meningkat.
ANTARA
Baca: Dibongkar Ahok, Ini 9 Fakta Proyek Paperless Rp 500 M Peruri di Pertamina